Secercah Asa

    Dimulai dari sebuah gambaran indah nan cantik di lembaran kertas yang bertuliskan "Happy Wedding".

    iya...ini adalah sebuah kado pernikahanku dimana aku melepas masa lajangku untuk melengkapi sunnah rasulku. Sebelum akad dilaksanakan keesokan yang lalu aku termenung sendiri membayangkan bagaimana kelak aku menjadi seorang suami yang menjadi panutan keluargaku, menetapkan keyakinan hati dan meraba diri sendiri apakah aku mampu menjalaninya. ahh sudahlah itu hanya rasa takut yang harus aku lawan, aku seorang lelaki yang seharusnya berani akan tanggung jawabku kelak. sampai tiba saatnya ijab qobul pun aku ucapkan ikrar janji hidup semati kepada Allah  disaksikan banyak aku laksanakan dengan lancar. Harapan masa kecilku pun tercapai, menjadi seorang suami dan panutan keluarga kecilku dimana dulu aku ingin sekali cepat2 beranjak dewasa supaya aku bisa menikah dengan wanita pujaanku, dan hari ini harapan satu itu sudah aku penuhi.

   Secercah harapan seorang pemuda ulung mandiri dalam berkehidupan. Menjadikan aku seorang yang sangat tegar dalam menjalani hidup, mengapa tidak aku selalu berusaha dan bersusah payah untuk mendapatkan kehidupan yang layak. Dimulai aku masuk sekolah SMP sudah memikirkan mencari uang, yang biasanya seorang remaja seumuranku mencari kesenangan diluar sana namun berbeda denganku. Aku mencari uang untuk menyambung hidupku dan keluargaku. iyaa aku memang dilahirkan di tengah2 keluarga yang sangat sederhana bisa dibilang minim dalam berpenghasilan, namun aku selalu bersykur masih diberikan keluarga yang utuh sampai sekarang. 

    Mungkin jika aku ceritakan tentang hidupku dari kecil sampai sudah menikah sekarang tidak akan ada habisnya, terlalu panjang dan rumit namun apalah itu adalah guru terbaikku dalam hidup, pengalaman hidup yang akan selalu ingat sepanjang hidupku. Kembali lagi membahas tentanng sebuah Asa atau harapanku, tidak berelebih yang aku inginkan yaitu kebahagiaan orang2 sekitarku sekarang menjadi prioritasku. Dalam hidup aku belajar bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini hanyalah sebuah titipan tidak ada yang abadi. Orang Tuaku selalu berpesan, tetap berpegang teguhlah dengan keimananmu dimanapun kamu berada, karena itu adalah penyelamat kamu di dunia sampai akhirat.

Related Post: